Thursday 13 October 2016

KISAH WAFATNYA SAYYIDINA ALI, SAYYIDINA HASAN, DAN SAYYIDINA HUSAIN

Kudeta pertama dalam sejarah Islam adalah Pembunuhan Khalifah Sayyidina Ali karomallahuwajhah oleh kelompok Khawarij yang bernama Abdurrahman bin Muljam. Sayyidina Ali dibunuh di Mihrab ketika sedang sholat.


Setelah Sayyidina Ali wafat, lalu sang putra beliau yaitu Sayyidina Hasan bin Ali radhiyallahu'anhu diangkat oleh mayoritas umat Islam untuk menjadi Khalifah. Namun lagi-lagi kelompok Muawiyah melalui anaknya yaitu Yazid bin Muawiyah kembali melakukan kudeta.

Kali ini dengan cara meracun Sayyidina Hasan bin Ali radhiyallahu'anhu oleh seorang wanita atas suruhan Yazid bin Muawiyah. Ketika Sayyidina Hasan terbaring lemah menjelang ajal akibat racun yang dimasukkan oleh si wanita tadi, Sayyidina Husain memangku Sayyidina Hasan sambil berkata :

"Wahai kakakku, katakan kepadaku siapa yang meracunmu hingga engkau terbaring lemah seperti ini ? Kalau aku tahu siapa pelakunya, langsung aku bunuh dia karena membunuh halal dibunuh"
Sayyidina Hasan menjawab :

"Wahai Husain, kapan aku mendengar dari ayahmu Ali, dari ibumu Fatimah, dan dari kakekmu Rasulullah, bahwa mereka mengajarkan dendam keburukan dibalas dengan keburukan?
Aku tidak akan mengatakan siapa yang melakukannya meskipun aku tahu siapa pelakunya. Ketahuilah Wahai Husain, pelakunya sudah saya maafkan dunia akhirat.

Maka dari itu Wahai Husain, kamu harus berjanji kepadaku untuk tidak menghunus pedangmu membalaskan dendamku, sebab sudah tidak ada Qishos karena aku telah memaafkan si pelaku dunia akhirat."

Lalu sang wanita itu dibiarkan pergi oleh Sayyidina Husain dan si wanita menghadap ke Yazid bin Muawiyah. Ketika menghadap Yazid, si wanita itu merasa ditipu oleh Yazid, awalnya si wanita dijanjikan akan dinikahi oleh Yazid dan diberi harta yang melimpah, namun Yazid menolaknya karena Yazid tidak ingin menikah dengan seorang pembunuh.

Kemudian umat Islam kembali mengangkat Sayyidina Husain sebagai Khalifah sepeninggalnya Sayyidina Hasan karena wafat.

Sayyidina Husain difitnah oleh Yazid bin Muawiyah. Penduduk Kufah meminta Sayyidina Husain untuk membai'at mereka menjadi pengikutnya, padahal mereka tetap berada di bawah Yazid bin Muawiyah.

Sayyidina Husain meminta pendapat para 'Alim pada masanya seperti Sayyidina Abdullah bin Umar, dan Sayyidina Abdullah bin Abbas radhiyallahu'anhu, mereka sempat melarang untuk pergi ke Kufah, namun Sayyidina Husain tetap berangkat beserta seluruh keluarganya.

Ketika sampai di Padang Karbala, terjadilah peperangan besar. Pengikut Yazid bin Muawiyah dari Kufah dalam jumlah yang jauh lebih banyak dari Sayyidina Husain.

Penduduk Kufah dihasut bahwa yang akan dibantai adalah Kaum Khawarij yang menodai Islam, padahal yang akan dibantai adalah Keluarga Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Hampir semua keluarga Sayyidina Husain dibunuh termasuk Sayyidina Husain sendiri yang pada saat itu dipenggal kepalanya. Konon tubuhnya dimakamkan di Karbala sedangkan kepalanya dibawa ke Syam untuk dibawa ke Yazid bin Muawiyah.

Oleh Yazid bin Muawiyah kepala Sayyidina Husain diketuk-ketukkan dengan tongkat besi pada bagian mulutnya sambil berkata: "Aku tahu engkau orang baik Husain, Aku juga tahu mulut ini pernah dicium oleh Rasulullah ketika kamu kecil, tapi sayang engkau menghalangi aku untuk menjadi khalifah".

Satu-satunya keturunan Sayyidina Husain yang lepas dari tragedi pembantaian keluarga Rasulullah adalah Sayyidina Ali Zainal Abidin As Sajjad yang mempunyai putra Sayyidina Ja'far Ash-Shodiq dimana Sayyidina Ja'far Ash-Shodiq adalah guru dari Imam Abu Hanifah pendiri Madzhab Hanafi.

-- Penjelasan Kitab Jawahirul Lu'luiyyah oleh Habib Mahdi Al Hiyed, Majelis Ahbabul Musthofa, 11 - 10 -2016 --

Kisah ini adalah milik umat Islam, bukan hanya milik Syiah. Banyak terjadi distorsi kisah wafatnya Sayyidina Ali, Sayyidina Hasan, dan Sayyidina Husain. Kisah ini versi Ahlussunnah Wal Jama'ah bukan versi Syiah dan bukan versi Wahabi.

Yang lebih ekstrem ketika kelompok Syiah sampai mengkafirkan Sayyidina Hasan karena tidak tegas. Membenci Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq, membenci Sayyidina Umar bin Khattab, dan membenci Sayyidina Utsman bin Affan.

Padahal jika kelompok Syiah mencintai Sayyidina Ali karomallahuwajhah, seharusnya mereka SADAR bahwa dari sekian banyak putra Sayyidina Ali diantaranya bernama ABUBAKAR BIN ALI, UMAR BIN ALI, dan UTSMAN BIN ALI.

Bagi para pengikut Ahlussunnah Wal Jama'ah ( Aswaja ) tidak perlu ragu untuk menceritakan kisah Sayyidina Ali, Sayyidina Hasan, dan wafatnya Sayyidina Husain di Hari Asyura.

Sebab dahulu Imam Syafi'i radhiyallahu'anhu ketika menjelaskan tentang Sayyidina Husain, beliau dituduh dengan Rafidhah ( kelompok Syiah dan kawan-kawannya ), namun ketika Imam Syafi'i menjelaskan tentang keluarga Rasulullah dan para sahabatnya, beliau dituduh sebagai Nashibi ( Kelompok radikal seperti Salafi dan kroni-kroninya ).

Maka tidak heran bila sekarang JUALAN kata-kata Syiah, sesat, kafir, mungkar, bid'ah, syirik dan kata-kata keji lain yang dituduhkan kepada sesama umat Islam tetap ada, karena sejak zaman dahulu sudah pernah ada.

No comments:

Post a Comment

Kasih Komentarnya Kawan :)