Setelah meninggalkan Barcelona untuk bergabung Al Sadd, Xavi menasihati
juniornya, Neymar. Meskipun sudah jadi pemain hebat, Neymar dituntut
Xavi untuk menghormati kawan dan lawan.
Pesepakbola sensasional Brasil itu sempat menciptakan kemarahan dari Athletic Bilbao dalam final Copa del Rey yang dimenangi Barca 3-1 sekitar dua pekan silam.
Ketika itu, Neymar melakukan 'rainbow flick' sehingga bola yang digoceknya bergulir di atas kepala Unai Bustinza. Alhasil, Neymar dicap pamer dan tidak menghormati lawan. Namun, meski dikritik si pemain menegaskan tidak akan mengubah gaya permaiannnya.
"Dia mesti serius memikirkan tentang bagaimana dia harus bertingkah laku (di masa depan)," kata pemain legendaris Barca itu kepada Sport.
"Aku paham dengan reaksi orang-orang terhadap aksi dia saat melawan Athletic Bilbao di Copa. Beberapa orang melihatnya sebagai tindakan yang kurang menghormati."
"Di Brasil, hal-hal demikian bisa diterima tapi tidak sama dengan di Spanyol. Dia seharusnya merenungkan hal itu karena dia adalah orang yang luar biasa, pekerja keras, dan rendah hati," lanjut Xavi.
"Tapi dia memiliki sifat Brasil itu, yang melihat hal-hal semacam itu adalah bagian dari pertunjukan. (Di Spanyol) justru terlihat sebagai kurang menghormati," imbuh pesepakbola 35 tahun ini.
Pesepakbola sensasional Brasil itu sempat menciptakan kemarahan dari Athletic Bilbao dalam final Copa del Rey yang dimenangi Barca 3-1 sekitar dua pekan silam.
Ketika itu, Neymar melakukan 'rainbow flick' sehingga bola yang digoceknya bergulir di atas kepala Unai Bustinza. Alhasil, Neymar dicap pamer dan tidak menghormati lawan. Namun, meski dikritik si pemain menegaskan tidak akan mengubah gaya permaiannnya.
"Dia mesti serius memikirkan tentang bagaimana dia harus bertingkah laku (di masa depan)," kata pemain legendaris Barca itu kepada Sport.
"Aku paham dengan reaksi orang-orang terhadap aksi dia saat melawan Athletic Bilbao di Copa. Beberapa orang melihatnya sebagai tindakan yang kurang menghormati."
"Di Brasil, hal-hal demikian bisa diterima tapi tidak sama dengan di Spanyol. Dia seharusnya merenungkan hal itu karena dia adalah orang yang luar biasa, pekerja keras, dan rendah hati," lanjut Xavi.
"Tapi dia memiliki sifat Brasil itu, yang melihat hal-hal semacam itu adalah bagian dari pertunjukan. (Di Spanyol) justru terlihat sebagai kurang menghormati," imbuh pesepakbola 35 tahun ini.
Halooooo, Namaku Hendratno, asal dari Lampung. Salam kenal ya :)
No comments:
Post a Comment
Kasih Komentarnya Kawan :)