Tuesday 3 January 2017

Kesungguhan Niat untuk Berbakti kepada Kedua Orangtua Kita

berbakti kepada kedua orangtua
berbakti kepada kedua orangtua

Di dalam surat al-isra ayat 25, setelah Allah menerangkan kewajiban berbakti kepada kedua orangtua, Allah berfirman:

Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui apa yang ada di dalam hatimu, apabila kamu menjadi orang yang sholeh, maka sesungguhnya Allah SWT akan mengampuni orang-orang yang bertobat. 

Dalam ayat ini Allah menjanjikan ampunan untuk orang yang sholeh. Lalu terkadang orang menyepelekan. Kok, cuma ampunan sih? Sudah terlalu biasa ampunan.

Banyak orang menyepelekan janji ampunan dari Allah SWT, padahal ampunan itu sesuatu yang luar biasa, tidak mungkin naik derajat kita, kecuali kita mendapatkan pengampunan dari Allah SWT, tidak mungkin bahagia hidup kita kecuali kita di ampuni dosanya oleh Allah, tidak mungkin kita bisa masuk ke dalam Surga kecuali kita telah menjadi golongan yang telah mendapatkan pengampunan dosa dari Allah SWT.

Pengampunan adalah satu anugerah yang luar biasa yang Allah berikan kepada hamba-hambanya, bahkan tidak jarang pengampunan di dekatkan oleh Allah SWT dengan urusan rezeki. Kita sering mendengar ayat maghfiratu wa rizkun kariim (penggalan Surat An Nur : 26), "Ampunan dan Rezeki yang Mulia."

Jadi, rezeki di janjikan bersamaan dengan pengampunan dari Allah SWT, mari kita menjadi orang yang semangat untuk mengejar ampunan dari Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW, beliau manusia suci, tidak memiliki dosa, beliau orang yang paling mulia di alam semesta ini. Dalam satu hari tidak kurang dari 100x beliau beristighfar, minta ampun kepada Allah SWT.

Lalu bagaimana dengan kita? Manusia yang penuh dengan dosa, tentunya harus lebih banyak lagi istighfar kita.

Lalu kita perlu mengetahui, Allah berfirman: in takunu sholihin, "jika kamu menjadi orang yang sholeh"

Siapakah orang yang sholeh? Imam al Qurtubi dalam tafsirnya mengatakan orang yang sholeh adalah orang yang punya kesungguhan niat di dalam urusan berbakti kepada kedua orangtua.

Karena niat itu penting! Misalnya seperti ini, seandanya ayah kita mendapatkan hadiah roti yang begitu enak, kemudian wajahnya ceria dan tersenyum, maka kita sebagai anak sholeh, harus ada di dalam hati kita "aku akan membuat ayahku tersenyum lagi, aku akan membelikan roti itu"

Kalau mungkin, kita yang sedang nyantri atau yang tinggal jauh dari orangtua, kita belum bisa memberikan hadiah untuk orangtua kita, tapi dalam hati, kita punya niat sungguh-sungguh, bahwasanya "Ya Allah, aku! akan membahagiakan orangtuaku, akan aku buat mereka tersenyum kepadaku, akan aku buat mereka bangga kepadaku di dunia terlebih di akhirat.

Jadi kesungguhan niat inilah yang akan, melahirkan amalan-amalan, tindakan-tindakan dan perbuatan-perbuatan yang disitu banyak mengandung unsur-unsur birrul walidain, berbakti kepada kedua orangtua atau menyenangkan hati orangtua

terlebih lagi seorang anak, ketika orangtuanya telah meninggal dunia, maka tidak ada hadiah yang paling indah yang paling berharga, bahkan yang paling bermakna dan bermanfaat melainkan doa anak kepada orangtuanya.

Ketika kita semasa hidupnya belum bisa menyenangkan hatinya, maka jadilah kita orang yang punya kesungguhan niat dalam berbakti kepada kedua orangtua. Jadilah kita orang yang selalu bersungguh-sungguh di dalam mendoakan kedua orangtua kita, punya niat yang kuat agar kita bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua kita.

No comments:

Post a Comment

Kasih Komentarnya Kawan :)